When aku melamar kerja ke Dealer Y**A** di daerah Ibukota. Aku ga ada rencana sebelumnya, itu dadakan. Ketika aku datang ke tempat itu, ada karyawannya. Dia bertanya, aku mau ada keperluan apa datang kesitu. Lalu aku jawab mau melamar kerja.
Dia lantas meminta berkas lamaranku, dan akupun memberinya. Setelah itu aku disuruh menghadap atasannya. Kala itu ada percakapan, kurang lebih seperti ini.
H : "Ada keperluan apa mas ??"
S : "Saya mau melamar pekerjaan pak".
H : "Kenapa kamu melamar pekerjaan ?"
S : "Biar diterima pak".
H : "Kalau sudah diterima ??"
S : "Ya, saya mengundurkan diri".
H : "Terus, kenapa melamar kerja kalo buat ngundurin diri ?"
S : "Ya, kan saya melamar pengen diterima aja".
H : "Kenapa kamu melamar kerja di Y**A** ??"
S : "Biar sama kaya merek motor saya".
H : "Emang motornya merek apa ?"
S : "Motor Y**A**".
H : "Apa hubungannya ?"
S : "Karena ini sama seperti merek motor saya".
H : "Emang kenapa kalo ngga sama ?"
S : "Saya males ganti motor".
H : "Kamu sekolah jurusan apa ?"
S : "Jurusan mesin produksi".
H : "Biasanya kan kalo kerja, kamu jadi operator produksi ?"
S : "Iya".
H : "Disini paling jadi admin, teknik, sama pemasaran. Kamu pilih mana ?"
S : "Saya mau jadi admin".
H : "Kenapa ga ngejurus sama sekolah".
S : "Biar beda".
H : "Kenapa kalo beda ?"
S : "Pasti gak sama".
H : "Iya, kenapa harus gak sama ?"
S : "Saya mau punya pengalaman".
H : "Kamu baru lulus ?"
S : "Iya".
H : "Kenapa gak kuliah ?"
S : "Nyari dana dulu".
H : "Kalo kuliah mau jurusan apa ?"
S : "Teknik".
H : "Teknik ? Teknik informatika ?"
S : "Bukaan".
H : "Terus teknik apa ?"
S : "Teknik industri".
(itu dijawab asal, karena ingat temanku kuliah Teknik Industri)
H : "Ohh, emang cita cita kamu apa ?"
S : "Oh iya tau".
H : "Tau apa ?"
S : "Cita citata".
H : "Siapa itu ?"
S : "Penyanyi dangdut".
H : "Begini, kamu fahami questnya, Cita cita atau harapan kamu apa ?".
S : "Ohh, maaf disini berisik, saya mau jadi pengusaha".
H : "Punya usaha sendiri ? Kenapa ga langsung aja ?".
S : "Pengen punya pengalaman dulu".
H : "Terus kenapa ngelamar ?".
S : "Biar diterima".
H : "Kamu ga punya nomer telepon ?".
S : "Punya".
H : "Coba ditulis".
S : "Ada di berkasnya pak".
H : "Ga ada, mana ?".
(Aku melihat berkas lamaranku)
S : "Ohh, ini lamaran kosong pak, belum saya isi".
H : "kenapa belum diisi ?".
S : "Karena yang udah diisi ini".
(sambil memberi berkas yang sudah diisi)
H : "Kamu udah ngelamar ke tempat lain ??".
S : "Belum".
H : "Ini PRAKERIN, artinya Praktek Kerja Industri ??".
S : "Iya".
H : "Berapa lama ?".
S : "3 Bulan".
H : "Kamu pernah kerja langsung ?".
S : "Ya, itu 3 bulan".
H : "3 bulan doang ? Kenapa ga diterusin ?"
S : "Iya, emang aturannya gitu".
H : "Bukaan, kamu fahami lagi questnya, kamu pernah kerja ga, selain prakerin ?".
S : "Ohh, maaf pak, disini berisik, belum".
H : "Baru kali ini ?"
S : "Iya".
H : "Ohh okeh, nanti tiga hari saya kabarin".
S : "Siap, terimakasih pak".
(sambil berjabat tangan dan aku pulang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar